Kalau tisu dagangan habis, aku bisa dapat 20 ribu rupiah, kak. Uangnya aku pakai buat beli makan dan minum, sisanya aku simpan buat beli salep biar lukaku nggak terasa sakit. Ungkap Dani dengan mata berkaca-kaca.
--------------------------------------------
Dani, yang seharusnya masih menikmati masa senang seperti anak-anak lainnya, harus menghadapi kenyataan pahit. Kedua orang tuanya telah tiada, kini hidup sebatang kara.
Tahun ini seharusnya Dani sudah masuk usia untuk bersekolah di SMP. Sayangnya, ketika teman-temannya sibuk diantar orang tua mereka ke sekolah, Dani justru menahan rasa sakit dari luka fisik akibat kecelakaan tiga tahun lalu, maupun dari ejekan yang dia terima dari orang-orang sekitarnya.
Luka bakar di leher dan telinganya membuatnya sering di-bully, dianggap seperti alien atau anak yang tak pernah mandi. Karena tak tahan dengan perlakuan ini dan tak ada orang yang membela, Dani memutuskan untuk berhenti sekolah dan memilih berjualan tisu demi bertahan hidup.
Kebanyakan anak seusianya menikmati waktu bermain dan belajar di sekolah, Dani harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Penghasilannya hanya cukup untuk membeli makan dan salep untuk merawat luka bakarnya, yang jika tidak diobati, bisa menyebabkan kulit leher dan dadanya terus menyatu, mengancam penglihatannya dan kesehatannya secara keseluruhan.
Dani tak memiliki tempat tinggal tetap, penghasilan yang tak pasti, ia memilih tidur di emperan toko setiap malam. Impiannya yang dulu besar menjadi seorang polisi, perlahan memudar, tertelan oleh kerasnya realitas hidup yang dia jalani.
Kini, setiap hari Dani menjajakan tisu di tengah panasnya terik matahari, hiruk-pikuk kota, debu, dan asap kendaraan. Dengan langkah kecil yang tak kenal lelah, ia terus berusaha mencari rezeki.
Jika berhasil menjual tisu hingga mendapatkan 15 ribu rupiah saja, Dani sudah merasa sangat bersyukur. Namun, sering kali dagangannya sepi, dan rasa lelah sering membuatnya tertidur di pinggir jalan.
#temananak, Dani menyeimpan harapan besar. Dia ingin tumbuh sehat dan menjalani hidup seperti anak-anak lainnya, tanpa rasa takut, dan suatu hari nanti menggapai cita-citanya.
Yuk, kita bantu meringankan beban Dani agar bisa hidup layak. Caranya:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.
Disclaimer:
Bila hasil donasi melebihi target, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya dengan campaign serupa.
Belum ada donasi untuk penggalangan dana ini
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik